Aku masih disini, di tempat tinggal perantauan rumah
dinas milik orang, sendiri dan sedang hujan dan bersama angin hadirnya. Aku
masih sendiri dan sedang sendiri.
Aku tahu hari ini akan hujan. Bukan aku menjadi sok
seorang peramal, tapi kalian tau sendiri lah acara prakiraan cuaca di tivi
sudah jadi hal biasa jadi kusempatkan semalam untuk menyaksikan tivi peramal. Kopi
hitam sudah disiapkan meski bukan kopi gilingan sendiri atau hasil panen
sendiri di kebun, tapi cukuplah dijadikan sebagai partner hujan hari ini.
Aku masih disini dan aku tahu kalau sekarang sudah
hujan. Kalian tahu juga kan kalau sekarang sedang hujan? Tidak tahu? Kalian harus
segera bergegas buka pintu rumah mu beranjaklah keluar, ulurkan tanganmu
biarkan tetes air hujan membuat syaraf mu merespon perbedaan suhu yang ada,
tariklah nafas yang dalam dengan perlahan rasakan sedapnya bebaunan tanah
kering yang baru saja terguyur hujan. Kalian menjadi tahu kalau sekarang hujan
dan aku masih disini dan masih sendiri.
Akhirnya kalian tahu. Aku jadi punya tabungan seclumit
amal karena telah membagikan hujan dengan kalian dan mudah – mudahan bias membantu
kelak, disana, bukan disini.
Kalian tahu bahwa aku masih disini bersama hujan. Dan yang
aku tahu, disana, bukan disini ada seseorang yang begitu tahu tentang hujan dan
sekarang hujan. Dia pasti sedang memandang luas keluar jendela,, memindahkan
kursi belajarnya dekat dengan jendela membuka luas – luas daun jendela
membiarkan angin dengan sedikit komposisi air bersirkulasi dalam kamarnya dan sebuah buku yang sudah disiapkan dalam
pelukannya.
Dia akan menikmati setiap tetes air hujan yang akan
jatuh menghantam bumi. Menerawang luas keseluruhan hujan kemudian memfokuskan
pada salah satu sisi hujan dan memilih sebuah tetes hujan yang akan Dia ikuti
hingga benar – benar pudar menghantam bumi. Begitu selanjutnya. Jika mau,
kalian bias lakukan it uterus menerus hingga awan benar – benar sudah tidak
memiliki tetes air lagi.
Ada sebuah keramat yang dia tahu ketika hujan. Tuhan yang
mengijinkan hujan. Ketika hujan, Tuhan memerintahkan malaikatnya untuk
menebarkan berkah hujan ke muka bumi hingga selang waktu tertentu dan kemudian
hujan berhenti. Ada rentang waktu dimana mulai hujan, terjadi hujan dan hujan
berhenti. Dan pasti dalam rentang waktu itu malaikat yang diutus oleh Tuhan itu
sedang on dutty. Ada malaikat yang standby untuk mengoperasikan saklar ON hujan
dan OFF hujan ketika kemudian berhenti. Dalam rentang waktu itulah Dia
mengambil peluang.
Dia memandang jauh menembus lalu lalang hujan yang ada
di depannya, pandangannya tampak sekilas kosong tapi ada, dia disana dan tahu
betul apa yang sedang dilakukannya. Dia panjatkan doa yang terkadang sulit
untuk terpendarkan dalam lantunan doa karena dia tahu ada kurir pesan yang
sedang bekerja dan sangat dekat dengan Tuhan, sekirannya kurir itu bisa
menyampaikan secara langsung pesan doa yang ditebarkan di sejauh hujan
membasahi bumi.
Dan aku masih disini bersama hujan sekarang dengan
kopi yang sudah mulai terlihat ampasnya dan aku mencoba menyimak doamu.